Perilaku seks sehat dan aman adalah salah satu cara mencegah penularan penyakit sipilis - Penyakit Sipilis merupakan penyakit menular seksual (pms) yang sudah muncul sejak berabad-abad yang lalu. Penyebab penyakit sipilis adalah bakteri yang berukuran sangat kecil yang disebut spirochete A. Nama ilmiah bakteri ini adalah Treponema pallidum. Bentuk fisik Spirochete (jika dilihat menggunakan mikroskop) adalah seperti cacing dan menyerupai spiral yang bergoyang sangat lincah. Bakteri spirochete dapat masuk ke dalam tubuhmelaui infeksi pada bagian tubuh yang lembab dan memiliki lapisan mukosa (misalnya pada mulut dan alat kelamin).
Bakteri ini dapat menimbulkan rasa sakit yang dikenal dengan istilah ‘chancre’, dan rasa sakit ini mirip dengan rasa sakit yang diakibatkan oleh penyakit maag. Penyakit menular seksual ini dapat menjangkiti berbagai orang dengan berbagai orientasi seksnya, termasuk pria dan wanita heteroseksual, pria dan wanita homoseksual, serta biseksual (orang yang bisa melakukan hubungan badan dengan wanita dan pria). Kegiatan hubungan badan dengan berganti-ganti pasangan dapat menjadi cara penularan penyakit sipilis. Semakin banyak pasangan seks, maka akan semakin tinggi resiko orang tersebut terjangkit atau tertular penyakit sipilis. Penyakit sipilis juga dapat meningkatkan resiko masuknya HIV, yang sudah diketahui sebagai awal timbulnya penyakit AIDS.
Kurang lebih 12 juta kasus baru dari penyakit sipilis muncul setiap tahun, dan lebih dari 90% nya terjadi di negara-negara berkembang, di mana penyakit sipilis kongenital adalah penyebab utama kematian dari bayi saat mereka dilahirkan. Adapun di benua Eropa dan benua Amerika, jumlah penderita penyakit sipilis tidak terlalu meningkat, namun penularan penyakit sipilis menunjukkan jumlah yang cukup tinggi di kalangan laki laki homoseksual, serta pada orang-orang yang menggunakan narkoba jenis jarum suntik.
Penyakit ini mengalami perkembangan dalam empat tahap, dan gejala atau tanda-tandanya bermacam-macam pada setiap tahap. Tahapannya mungkin tidak berurutan, dan gejala yang muncul pun tidak selalu terjadi dalam urutan yang sama. Pada tahap pertama atau tahap premier, gejala mungkin muncul pada 10 hari hingga 90 hari setelah terinfeksi bakteri Treponema. Pada tahap ini biasanya terjadi lesi kecil serta tidak menimbulkan rasa sakit pada bagian tubuh tempat masuknya bakteri seperti pada bagian alat kelamin, lidah, rektum, atau bibir. Penularan penyakit sipilis pada tahap sekunder umumnya mulai dua hingga sepuluh minggu setelah luka timbul dan tanda tersebut termasuk ruam pada kulit yang biasanya muncul seperti luka berwarna merah atau coklat kemerahan, berukuran kecil.
Orang yang telah tertular oleh spirochaeta penyebab sipilis dapat menemukan adanya chancre setelah tiga hari – tiga bulan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau sipilis stadium satu ini tidak diobati, tahap kedua penyakit ini dapat muncul kapan saja, mulai dari tiga sampai enam minggu setelah timbulnya chancre.
Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di tempat spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah beberapa minggu, chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan stadium yang sangat menular.
Stadium dua. Kalau sipilis stadium satu tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu.
Stadium tiga. Kalau sipilis stadium dua masih juga belum diobati, para penderitanya akan mengalami apa yang disebut dengan sipilis laten. Hal ini berarti bahwa semua gejala penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sipilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.
Stadium empat. Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sipilis tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.
- Terlibat dalam aktivitas seksual berisiko tinggi, termasuk hubungan seks tanpa kondom, hubungan seks dengan banyak pasangan, berhubungan seks dengan pasangan baru, atau berhubungan seks di bawah pengaruh obat atau alkohol
- Seorang pria yang berhubungan seks dengan pria (homoseksual)
- Orang yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV)
- Tanda awal yang sering dirasakan adalah tidak enak badan, demam, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, mual, lelah, berkeringat dan menggigil.
- Dalam beberapa waktu, penderita akan mengalami anemia
- Muncul ruam yang berwarna kemerahan pada daerah organ vital, dan biasanya terasa gatal
- Timbul kerontokkan rambut.
- Terdapat luka terbuka seperti infeksi akibat digigit serangga
- Jangan melakukan seks bebas, bersikap setialah pada pasangan anda
- Gunakan kondom dapat mengurangi resiko terinfeksi sipilis.
- Hindari kontak dengan jaringan yang terpapar langsung atau dengan cairan.